Sunday, June 8, 2008

Confidence Manual


Pada saat aku mendesain materi Effective Communication, aku menemukan materi tentang self confidence di beberapa website. Ada beberapa hal menarik yang akan aku sharingkan.

Ada beberapa perbedaan antara orang yang confidencenya tinggi dan rendah:
1. Orang yang confidencenya tinggi akan melakukan hal yang dianggapnya benar, meskipun orang lain berbeda dengannya, bahkan menghina atau mengkritik. Sedangkan orang yang confidencenya rendah akan cenderung melakukan hal-hal yang dirasa menyenangkan orang lain (memiliki mental ABS atau asal bapak senang).
2. Orang yang confidencenya tinggi mau mengambil risiko dan melakukan lebih dari yang diminta (go extra mile) untuk mendapatkan hal yang lebih baik dalam hidupnya. Sedangkan orang yang confidencenya rendah biasanya lebih senang tinggal di comfort zone-nya, takut gagal, dan takut mengambil risiko.
3. Orang yang confidencenya tinggi mau mengakui kesalahannya dan mau belajar dari kesalahan. Yes, aku setuju banget sama hal ini. Orang yang tidak mengakui kesalahannya ga beda jauh sama orang yang berbohong karena dia tidak berani bertanggung jawab atas hal yang diperbuatnya, dan terlalu angkuh untuk memperbaiki kesalahannya, sehingga orang semacam ini tidak pernah improve dalam hidupnya.
4. Orang yang confidencenya tinggi akan berusaha "menjual diri" secara professional dan etis, sedangkan orang yang confidencenya rendah hanya menunggu sampai ada orang yang menghargai prestasinya.
5. Orang yang confidencenya tinggi akan menerima pujian dengan cara yang bijaksana: "Saya memang sudah berusaha keras untuk hal ini, terima kasih Anda menghargainya." Sedangkan orang yang confidencenya rendah akan menolak pujian seperti ini: "Ah, itu bukan apa-apa kok, semua orang juga bisa melakukannya."

Untuk memiliki confidence yang tinggi, selain perlu untuk memiliki mentalitas dan behavior-behavior di atas, ada beberapa tips untuk gesture (bahasa tubuh) dan attitude yang perlu dimiliki untuk meningkatkan image sehingga confidence kita pun bertambah.
1. Berdiri dan duduk dengan tegak. Pada saat duduk, usahakan tulang belakang lurus, tidak bongkok, tidak terlalu tegak, tidak miring kiri atau kanan. Posisi duduk yang ergonomis, selain bisa meningkatkan image, bisa menghindarkan kita dari kelainan-kelainan fisik seperti terjepitnya urat, kelainan tulang belakang, dan juga bisa memperlancar peredaran darah ke otak sehingga meningkatkan kinerja.
Begitu pula pada saat berdiri. Berdirilah dengan kedua kaki yang lurus dan tegak. Jika salah satu kaki tidak tegak, maka akan menimbulkan kesan malas-malasan, sedangkan jika badan bongkok akan menimbulkan kesan tidak percaya diri.
2. Berjalan dengan cepat. Ternyata berjalan cepat bisa meningkatkan image seseorang karena dia lebih terlihat aktif dan dinamis dibandingkan orang yang berjalan pelan-pelan atau klemar-klemer. Tapi gaya berjalan juga sangat mempengaruhi. Usahakan berjalan lurus dan tegap. Ada gaya jalan yang kakinya melebar kiri kanan mencerminkan orang yang cuek. Ada juga gaya jalan yang seperti kingkong mencerminkan orang yang selebor dan seenaknya.
3. Berjabat tangan dengan erat. Jabatan tangan yang erat dan mantap mencerminkan ketegasan seseorang.
4. Kepala selalu diletakkan di tempatnya. Maksutnya kepala jangan menunduk atau leher membungkuk saat memberi salam ataupun saat berbicara, karena memberikan kesan kita lebih rendah dibanding orang yang kita ajak bicara.
5. Gerakan tangan diatur. Tangan yang menutup, misalnya melipat tangan, atau tangan dikatupkan seperti orang sembayang mencerminkan orang yang menutup dirinya, bosan, atau tidak tertarik. Gerakan tangan juga perlu dikontrol agar tidak annoying bagi orang yang melihatnya.
6. Berbicara dengan kecepatan yang perlahan namun dengan tegas. Ada orang-orang yang memang tukang ngomong dan berbicara sudah seperti bernafas. Buat orang-orang seperti ini, tidak masalah untuk berbicara dengan cepat, karena kecepatan dari otak ke mulut sudah super speed. Tapi untuk yang perlu waktu untuk berpikir, masih kurang PD, dan masih kurang paham dengan topik pembicaraan, sebaiknya berbicara perlahan sehingga otak masih sempat berpikir, lidah tidak terbelit-belit, dan tidak sering menyebutkan pause filler (seperti: eeeee, apa namanya, yah, okay, dsb).
Berbicara dengan nada rendah juga bisa membantu kita untuk meningkatkan image, karena terkesan lebih dewasa dan lebih matang.
7. Jangan lupa selalu lakukan eye contact. Orang yang tidak memandang lawan bicaranya, biasanya adalah orang yang tidak PD, berbohong, atau tidak memperhatikan (o ya, atau sedang jatuh cinta pada lawan bicaranya dan takut ketahuan, hihi...)
8. Selalu berpikir positif. Jangan lupa "law of attraction". Kalau kita berpikir bahwa si A jahat, maka si A betul-betul akan bersikap jahat sehingga merugikan kita. Tapi kalau kita berpikir bahwa si A baik, maka tindakan kita akan berbeda sehingga si A pun akan menunjukkan sikap baiknya pada kita, dan akibatnya menguntungkan kita sendiri.
9. Memiliki "can do" attitude. Pada saat kita dihadapkan pada suatu challenge, jangan terlalu mudah mengatakan "tidak bisa". Atau dengan kata lain kita harus berpikir bahwa imposible is nothing.

Selain tips-tips di atas, kita perlu tahu bahwa meningkatkan kepercayaan diri adalah suatu proses. Proses yang melibatkan kekecewaan, malu, nyaris putus asa dan ingin lari dari kenyataan, dan series of kegagalan-kegagalan. Hal-hal tersebut kita alami karena kita menerima challange sebagai ujian untuk kita bisa naik kelas. Pada proses tersebut kita bisa nangis darah dan hujan keringat, tapi akhirnya puas dengan hasilnya. Bisa juga berakhir dengan kegagalan, tapi kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan yang kita buat. Jadi intinya bukan hasil akhirnya, tapi keberanian kita mengambil challenge / ujian-ujian itu, dan kemampuan kita untuk menarik pelajaran (lesson learned) dari peristiwa yang terjadi.

1 comment:

Upi... said...

Wah..wah..ternyata kok kita bisa sehati jg ya Her...Posting gw hari ini intinya menyetujui poin lo yang no. 1 n 3 tentang bentuk riil dari orang yg punya kepercayaan diri tinggi.
Gud! Gud!