Tuesday, March 18, 2008

Global Warming vs. Kekeringan

Aku ingin menyampaikan paradox yang ada di kepalaku mengenai Global Warming. Ada 2 fakta yang bertolak belakang dan membuatku sedikit bingung. Ya, maklumlah daya analisaku agak2 kurang. Tapi paling tidak aku bisa kepikiran kedua fakta ini.

Fakta pertama: Global Warming yang disebabkan karena industrialisasi maupun deforestrasi itu membuat bumi ini menjadi lebih panas. Akibatnya es yang ada di kutub utara mencair sehingga bisa menaikkan permukaan air laut. Nah, berarti volume air yang ada di bumi ini bertambah dong ya...
Fakta kedua: Beberapa negara di dunia ini kekurangan air bersih. Contohnya di Australia. Mereka memberlakukan hari khusus atau tempat khusus dimana orang boleh mencuci mobil. Di luar hari itu tidak boleh. Menyiram tanaman juga hanya boleh hari-hari tertentu atau bahkan tidak boleh sama sekali. Kalau kita ketahuan menyiram tanaman pada hari yang tidak diperbolehkan, maka kita bisa didemo sama semua tetangga. Nah, artinya mereka kekurangan air bersih bukan?

Setelah aku mendengar fakta kedua dari sepupuku di Australia yang dapet beasiswa S3 untuk jurusan water treatment, aku jadi berhemat-hemat dalam menggunakan air. Bahkan sempat memutuskan untuk tidak mandi sore! Tapi setelah aku pikir2 lagi bukannya menurut fakta 1 jumlah volume air di dunia ini malah bertambah? Apakah air yang ada sekarang jadi tambah kotor dan susah diolah untuk jadi air bersih? Atau aku melewatkan fakta lain yang bisa menjelaskan hubungan kedua fakta ini?

3 comments:

Upi... said...

Hahahaha...
Herlin, Herlin...ternyata memang benar daya analisa lo kurang, huehehhhe...Piss!

Air yang mencair di kutub memang membuat permukaaan air laut bakal bertambah tinggi, tapi kan air ini alirannya masuk ke laut dulu toh?
Baru, setelah diuapkan (istilahnya terkondensasi ya?), air laut itu menjadi butiran2 uap yang bikin berat awan, dan akhirnya turun menjadi air hujan. Air hujan ini, barulah bisa kita gunakan untuk minum, dsb. Air hujan ini jugalah yang nantinya akan diserap menjadi mata air, air sungai, dsb.

Nah, kita tetap perlu berhemat air tawar, karena perputaran ini nggak berlangsung instan dong...Daerah2 kekurangan air, disebabkan karena curah hujan di sana dikit banget, walaupun memang di sebagian daerah lain banyak turun hujan dan jadi banjir.

Jangan memboroskan air itu mungkin lebih tepat maksudnya air tawar atau air yang memang layak digunakan manusia. Bukan air laut!

Kalau air laut, mungkin lebih tepat disebut jangan mencemari air laut, biar ekosistem di dalamnya tetap lestari.

Gmn? Apa cukup menjawab?

Jangan2 malah lo dah tau teori ini, n jawaban gw ga nyambung! Hahaha...kalo iya, artinya daya nalar gw juga kurang, hehe...

Herlina Tanujaya said...

Erm... gitu ya?
Lah, laut kita kan bukan laut mati, jadi dia pasti mengalirkan air ke sungai dan anak2 sungai bukan?
Kalau volume air laut bertambah, berarti yang dialirkan ke sungai secara langsung juga bertambah. Bukan begitu?
Memang jumlah yang ter-evaporasi tetep sama, tapi yang langsung dialirkan kan bertambah...
Sebenernya kesimpulannya gw cuma pengen tau, ngefek ga si kalo kita menghemat-hemat air sekarang?
Anyway thanks for the comment ya pi, terbukti daya analisa lo sedikit lebih jauh dari gw, hihihi...

Upi... said...

Betul. Yg dialirkan ke sungai juga bertambah. Gw kan juga ngomong gt. Masalahnya, pertambahan volume air laut jauh lebih besar drpd pertambahan volume air yang diturunkan mll hujan dan masuk mjd air sungai.

Plus, kalo air hujan itu turunnya ke sungai di jakarta, yg notabene udh tercemar abis, siapa yg mau manfaatin? Mau didaur spy bersih jd air layak pakai kan butuh proses jg.

Trus, kalo air hujannya jatuh ke tanah, harusnya kan scr teori itu diserap utk nambahin volume mata air. Tp kenyataannya krn pohon2 udh ditebangin, air hujan itu nggak bs terserap dan malah mengakibatkan banjir.

So, banjir2 yg tjd akhir2 ini di Indonesia dan negara2 lain memang akibat dr global warming.

Kalau udh jd banjir, akhirnya kan airnya masuk ke laut lg tho? Nggak sempat dipakai sbg air siap guna bg manusia. Jd, efek dr meningginya air laut yg diakibatkan global warming ga bs disebut bakal menambah air siap guna bg manusia.

Kesimpulannya, keep saving our water, keep saving our planet!