Tuesday, August 19, 2008

Demi Olimpiade?


Beijing menjadi sorotan mata orang banyak dengan adanya Olimpiade yang saat ini sedang berlangsung di sana. Semua mata memandang dan semua lidah berdecak kagum melihat persiapan yang dilakukan oleh pemerintah Beijing.

Pemerintah China di Beijing berusaha mengurangi polusi dengan memindahkan pabrik-pabrik di sekitar lokasi Olimpiade dan membatasi jumlah kendaraan bermotor dengan memberlakukan penggiliran kendaraan berdasar tahun pembuatannya. Hasilnya, tingkat polusi di Beijing langsung melorot drastis!

Pemerintah China juga berusaha menjaga keindahan lokasi Olimpiade dengan melarang penduduknya memakai piyama saat keluar dari rumah, melarang meludah sembarangan, dan melarang penduduk Beijing menggunakan sepatu hitam dan kaus kaki putih yang biasanya menjadi national foot wear mereka.

Gedung untuk Stadion Utama Olimpiade dibangun dengan dana sekitar 4 trilyun rupiah, dengan pengaturan udara, pencahayaan, dan layout yang sedemikian rupa sehingga benar-benar sempurna untuk pelaksanaan seluruh pertandingan Olimpiade. Pintu keluar masuknya pun sudah diperhitungkan dengan matang supaya tidak terjadi antrian panjang atau malah terjadi "Tragedi Terowongan Mina"yang akan menyengsarakan para penonton.

Kereta bawah tanah dibuat dengan dana yang luar biasa mahal pula, sebagai kereta bawah tanah dengan jalur terpanjang di dunia. Rute kereta ini memiliki jalur khusus untuk menuju ke Stadion Utama Olimpiade.

Bukan itu saja, bahkan untuk memastikan bahwa peserta tidak menggunakan doping, telah dibuat metode pengujian yang sangat canggih sehingga dapat dipastikan bahwa tidak ada kecurangan dari para peserta Olimpiade.

Well, itu hanya sekelumit hal yang aku ketahui tentang persiapan Beijing untuk menjadi tuan rumahnya Olimpiade 2008 ini. Pasti masih banyak hal lagi yang membuat dunia menjadi sangat kagum akan kemajuan China.

Nah, ada 1 hal yang aku yakin pasti timbul di pikiran sebagian besar penduduk Indonesia yang mengikuti persiapan Olimpiade ini: "Kok bisa ya Pemerintah Beijing sedemikian gampangnya mengatur penduduknya untuk mentaati peraturan-peraturan yang dibuat?" Coba kalau hal itu diterapkan di Jakarta. Apa penduduk Jakarta mau mentaati peraturan-peraturan seperti itu? Apa bisa mengendalikan polusi yang sudah sedemikian parah di kota ini?

Hal yang kedua yang mungkin terlintas juga, "Kapan ya Indonesia bisa jadi tuan rumah Olimpiade? 10 tahun lagi? 20 tahun lagi? Atau 100 tahun lagi saat semua negara sudah men-jajal dan meraup keuntungan dengan menjadi tuan rumah Olimpiade, dan sudah tidak ada alternatif negara lain, barulah kita bisa menjadi tuan rumah Olimpiade. Well, nobody knows...

Nah, kembali ke laptop, apakah Beijing melakukan ini semua hanya demi Olimpiade? Aku yakin tidak! Justru Olimpiade ini hanyalah sebuah media unjuk gigi. Pada akhirnya kekaguman orang akan Beijing pada khususnya dan China pada umumnya akan berdampak sangat positif pada perkembangan ekonomi mereka. Perkembangan ini dipicu oleh semakin percayanya investor untuk berinvestasi di Negeri Panda ini.

Well, two thumbs up to you, Beijing!

No comments: