Thursday, September 25, 2008

Animal Philosophy

Dalam hidup ini, ternyata kita bisa belajar dari banyak hal. Dari fenomena kehidupan sehari-hari, dari alam ini, dari pengalaman orang lain, dan salah satunya adalah dari binatang.
Ternyata binatang juga bisa menginspirasi kita mengenai hikmah-hikmah dalam hidup ini.

1. Filosofi Babi
Kali ini babi mengajarkan pada kita suatu hal yang buruk yang tidak pantas untuk ditiru. Untuk menyuruh seekor babi untuk maju - misalnya untuk masuk ke kandangnya - caranya bukan dengan mendorongnya, tapi dengan menarik ekornya.
Kalau diaplikasikan pada kehidupan ini, hal ini nyata pada saat kita mengamati seorang anak. Bagi Anda yang sudah punya Anak, atau bagi kita yang mengingat pengalaman kita dulu, mungkin kita ingat saat kita disuruh untuk melakukan sesuatu, kita malah jadi sungkan untuk melakukan hal yang disuruh. Nah, kalau dilarang untuk melakukan sesuatu, kita malah cenderung berusaha melakukan hal itu.
Ternyata hal tersebut adalah kecenderungan yang juga dimiliki oleh hewan yang bernama Babi. Tentu saja kecenderungan ini tidak baik karena munculnya dari ego seseorang yang merasa harga dirinya terganggu kalau dia menuruti suatu perintah.
Sebaliknya, dari sisi orang yang mengerti filosofi ini, kita bisa mengatur cara bicara kita agar tidak terkesan memerintah, namun bisa membuat seseorang melakukan apa yang kita inginkan. Rasanya hal ini juga perlu diketahui oleh semua Leader, karena tidak semua orang suka dan mau disuruh dengan cara yang memerintah dan merendahkan.

2. Filosofi Kodok
Seseorang yang menggunakan cara yang tidak halal untuk mencapai kesuksesannya seringkali diibaratkan seperti Kodok. Untuk mencapai posisi yang lebih tinggi, dia akan menginjak-injak bawahan, menyikut teman-teman kerjanya (peers), dan menjilat atasannya.
Secara halus maupun kasar, pasti seringkali praktik Kodok ini banyak dijalankan oleh orang-orang dalam pekerjaannya. Rasanya orang yang masih mempraktekkan hal ini perlu mempelajari Prinsip Win-Win dari 7 Habit-nya Steven Covey.

3. Belajar dari Semut
Semut sebagai binatang yang sangat kecil, dan biasanya selalu berusaha untuk kita usir, malah bisa memberik kita pelajaran yang berharga.
Yang pertama adalah pelajaran tentang Peluang. Ada pepatah yang berkata: "Ada gula ada semut". Artinya dimana ada harta atau ada peluang, disitu orang akan berkumpul. Sama seperti kondisi Jakarta sekarang, karena kurangnya pemerataan pembangunan, maka hanya Jakarta saja yang diperhatikan oleh pemerintah Indonesia. Daerah lainnya kurang diperhatikan, sehingga orang-orang daerah memutuskan untuk 'berkumpul' di Jakarta.
Di sisi lain, kalau kita ingin dikerubuti oleh banyak semut, ya berusahalah untuk menjadi gula yang diinginkan oleh para semut itu. Hal ini bisa dipraktekkan dalam mencari jodoh, perkembangan karir, maupun dalam kehidupan sosial kita.
Hal kedua yang bisa dipelajari dari semut adalah tentang Kerajinan dan Kerja Sama. Semut dipercaya sebagai binatang yang paling rajin. Dia selalu mengumpulkan makanan dengan rajin, pada musim yang tepat, sehingga semut tidak akan kekurangan makanan pada musim 'paceklik'. Nah, karena menyadari tubuhnya yang super mini itu, maka semut memutuskan untuk bekerja sama dengan semut lainnya untuk mencapai tujuan bersama bagi para semut, yaitu untuk memperoleh makanan mereka.
Kalau semut pun bisa bekerja serajin itu, masa kita sebagai manusia hanya mau bermalas-malasan saja?

4. Belajar dari Anjing.
Sejak aku memiliki Anjing, aku jadi mengamati sifat dan kebiasaan yang dimiliki oleh Anjingku. Salah satu hal yang kita bisa pelajari dari Anjing adalahbahwa Anjing itu adalah binatang yang sangat setia. Kesetiaan Anjing ini terlihat dari kebiasaannya yang selalu ingin dekat dengan tuannya. Pasti kita sering mendengar kisah Anjing yang selalu ikut dengan tuannya kemanapun dia pergi. Ada temanku yang anjingnya mengikuti dia kemanapun termasuk saat dia kuliah. Saat mertuaku pergi ke sebuah gereja di luar negeri, ada Anjing yang mengikuti misa, termasuk ikut antri saat tuannya berjalan ke depan untuk menerima komuni. Saat aku makan dan ada Anjingku disebelahku, maka aku tidak akan tega membiarkan dia ngiler, pasti aku akan memberikan apapun yang bisa kuberikan padanya. Itupun menginspirasikan hubunganku dengan Tuhan. Aku yakin jika kita maunya deket deket sama Dia, pasti Dia juga tidak akan kuasa untuk menahan berkat-berkatnya untuk kita.

5. Belajar dari Rajawali
Rajawali adalah burung yang sangat kuat dan perkasa. Pada saat badai datang, dia tidak bersembunyi dan meringkuk di sarangnya, tapi dia malah terbang tinggi melampaui badai tersebut. Kehidupan ini sering diumpamakan sebagai sebuah sekolah untuk kita. Saat permasalahan datang, kita seperti sedang mengalami sebuah ujian, dan jika kita lulus kita akan naik ke kelas yang lebih tinggi. Saat kita naik ke kelas yang lebih tinggi dan kita dihadapkan pada ujian yang mudah, kita tidak akan merasa panik atau gugup karena kita sudah ada di kelas yang lebih tinggi. Tapi penerapan secara spiritualnya, terbang seperti Rajawali yang melampaui badai diibaratkan sepeti kita yang mengadalkan Tuhan dalam mengatasi permasalahan kita. Kita yang disertai Tuhan, berada di atas badai tersebut sehingga kita tidak perlu merisaukan badai itu. Kita memiliki kekuatan untuk melaluinya.

6. Belajar dari Kura-kura
Baru-baru ini aku menemukan buku tentang penerapan filosofi kura-kura dalam hal Investasi. Kura-kura dianggap sebagai binatang yang sangat lamban, tapi kelebihannya kura-kura itu berumur panjang. Dalam hal investasi, seorang yang sifatnya spekulan dan oportunis biasanya investasinya tidak akan berumur panjang dan selalu menguntungkan. Sedangkan orang yang pelan-pelan, hati-hati, dan tidak rakus malah justru bisa mengoptimalkan keuntungannya. Aku belum membaca buku ini, tapi kira-kira itulah hal yang bisa kita pelajari dari kura-kura.

Masih banyak lagi pelajaran yang bisa kita dapatkan dari binatang yang lain, misalnya Pinguin, Burung Merpati, dll. Semoga lain kali aku bisa meneruskan topik ini setelah aku mempelajari lebih jauh tentang binatang-binatang yang lain. Tapi intinya, dalam hidup ini ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dari alam ciptaan Tuhan ini, termasuk salah satunya dari binatang.

No comments: