Wednesday, July 29, 2009

Entrepreneurship from non-entrepreneur

Biasanya yang ngasi tips mengenai menjadi wirausahawan atau entrepreneur adalah orang yang sudah berpengalaman dan sukses menjadi pengusaha. Tapi kali ini aku ingin membahas tips sukses menjadi pengusaha jika dilihat dari pemandangan seorang yang belum berani-berani melangkah untuk membuka usaha sendiri.

Menurutku tips untuk menjadi entrepreneur yang sukses adalah:
1. Memiliki mental pengusaha
Mental pengusaha yang jelas harus ada adalah berani untuk melangkah. Salah seorang kakekku sangat melarangku menjadi karyawan. Dulu aku mengabaikan nasihatnya dan menganggapnya sebagai pandangan kuno yang sekarang tidak berlaku lagi. Aku masih idealis dengan menganggap bahwa menjadi karyawan adalah pembelajaran yang bisa dijadikan bekal untuk kita mulai usaha sendiri. Ternyata benar yang dikatakannya, bahwa saat kita menjadi karyawan kita akan dikungkung atau terjeblos dalam suatu comfort zone yang sangat nyaman sehingga sangat sulit untuk keluar dari zona itu. Buktinya sudah hampir 5 tahun aku bekerja dan aku bukan tambah siap untuk membuka usaha sendiri tapi malah tambah takut. Apa karena XQ-ku (Execution Quotion) rendah ya?
Mental pengusaha yang kedua adalah berani mengambil risiko. Minimnya gaji yang diterima sebagai karyawan, dan juga kenaikan gaji yang tidak seberapa seringkali mendorong aku dan suami untuk mencari ide-ide bisnis. Tapi saat kita mulai berpikir tentang risiko-risiko yang mungkin timbul, akhirnya ide tinggal menjadi ide saja. Kalau aku melihat dari pengusaha-pengusaha yang sudah berhasil, sebagian besar dari mereka pasti pernah mengalami yang namanya gagal atau bangkrut dalam bisnisnya. Namun mereka memutuskan untuk bangkit lagi dan akhirnya bisa berhasil.

2. Dapat mengidentifikasi adanya peluang bisnis dan mengambilnya
Peluang bisnis ada saat demand > supply. Peluang bisnis, apalagi di jakarta raya ini ada sangat banyak. Misalnya di kantor, ada kebutuhan karyawan untuk makan pagi dan makan siang. Banyak orang yang bisa mengidentifikasi peluang tersebut, tapi yang bisa meng-grab peluang tersebut kesitulah duit akan mengalir.
Selain bisa mengambil peluang yang ada, timing yang tepat juga sangat dibutuhkan. Makanya orang yang menjadi pioneer biasanya diuntungkan dalam industrinya. Contohnya pasar HP yang memang sedang booming. Kalau kita baru masuk dan buka toko HP sekarang, mungkin sudah telat, kecuali kita bisa menemukan daerah yang masih jarang toko HP atau kita bisa membuat diferensiasi toko HP kita dibanding toko yang lainnya.

3. Menghasilkan sesuatu yang berbeda, atau sesuatu yang sama dengan cara yang berbeda
Poin ke 1 dan 2 adalah poin dasar dalam seseorang bisa memulai menjadi seorang pengusaha. Namun untuk kunci suksesnya sendiri, menurutku ada di poin yang ketiga ini.
Menghasilkan sesuatu yang berbeda tentu saja tidak sekedar berbeda tapi harus memiliki added value dibandingkan yang lain. Misalnya roti abonnya Bread Talk, menurutku roti itu adalah sesuatu yang berbeda dan memiliki added value yaitu rasanya yang enak dan unik.
Kalau menghasilkan sesuatu yang sama dengan cara yang berbeda, ini banyak aku temui di industri kimia. Misalnya dalam menghasilkan produk Wax, selama ini teknologi yang digunakan adalah menggunakan sweating process yang membutuhkan peralatan yang super mahal. Nah, kita bisa menggunakan cara lain yang lebih mudah dan murah untuk menghasilkan barang dengan kualitas sama, tapi dengan harga yang lebih murah. Added valuenya ya dari nilai ekonomisnya itu. Sesuatu yang sama juga bisa dikemas dengan cara yang berbeda. Misalnya Starbucks bisa mengemas warkop menjadi sesuatu yang berbeda yaitu tempat nongkrong yang bergengsi. Sehingga akhirnya dia sukses menjual kopi yang kalo di warung harganya hanya Rp 1000 menjadi Rp 40.000.

4. Faktor Luck
Mau ga mau faktor luck atau keberuntungan adalah hal yang sangat penting dalam menjalankan bisnis. Keberhasilan sebuah bisnis tergantung dari banyak sekali faktor yang tidak bisa kita rumuskan secara matematis, jadi faktor luck memang diperlukan. Contohnya di dekat rumahku ada nasi uduk yang menurutku rasanya tidak gurih dan lauk2nya pun hambar. Tapi nasi uduk itu dari dulu sampai sekarang selalu konsisten ramai pengunjung, dan aku juga termasuk salah satu pengunjung setianya. So, menurutku nasi uduk ini sangat beruntung. Di antara restoran-restoran yang banyak bertumbangan di Jakarta, ternyata dia bisa exist dan bahkan selalu ramai.

Well, itulah sedikit tips dari seorang yang bermimpi menjadi pengusaha tapi belum kesampaian.

No comments: